sapaan

ASSALAMMUALLAIKUM

SELAMAT MENIKMATI

Jumat, 25 November 2011

PERKECAMBAHAN BIJI


Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Adapun menurut Novijayanto, 1996 perkecambahan merupakan suatu proses pertumbuhan dari biji setelah mengalami masa dormansi serta bila kondisi-kondisi sekelilingnya memungkinkan.
Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman (tidur) mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan biji dapat dipengaruhi oleh faktor dalam yang meliputi: tingkat kemasakan biji, ukuran biji, dormansi, dan penghambat perkecambahan, serta faktor luar yang meliputi: air, temperatur, oksigen, dan cahaya.
1.      Tingkat kemasakan biji
Apabila biji terlalu masam maka terjadi perkecambahannya sangat lambat bahkan tidak bisa sama sekali.
2.      Ukuran biji, karbohidrat, protein, lemak, dan mineral ada dalam jaringan penyimpanan benih. Bahan-bahan tersebut diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio saat perkecambahan. Jika bahan-bahan tersebut kandungannya sedikit maka kecepatan biji untuk berkecambah terhambat.
3.      Dormansi
Biji dorman adalah biji yang sebenarnya hidup tetapi tidak mau berkecambah meskipun diletakkan pada lingkungan yang memenuhi syarat untuk berkecambah. Benih dorman dapat dirangsang untuk berkecambah dengan perlakuan seperti: pemberian suhu rendah pada keadaan lembab (stratifikasi),
4.      Penghambat perkecambahan
Banyak zat-zat yang diketahui dapat menghambat perkecambahan benih. Contoh zat-zat tersebut adalah herbisida, auksin, dan NaCl yang mempunyai tingkat osmotik tinggi, serta bahan yang menghambat respirasi .
5.      Air
Faktor yang mempengaruhi penyerapan air oleh biji  ada dua, yaitu sifat kulit pelindung benih dan jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya. Jumlah air yang diperlukan untuk berkecambah bervariasi tergantung kepada jenis benih, umumnya tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya.
6.      Oksigen
Proses respirasi akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida, air dan energi. Pada umumnya, proses perkecambahan dapat terhambat bila penggunaan oksigen terbatas.
7.      Cahaya
Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk berkecambah berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Benih yang dikecambahkan pada keadaan kurang cahaya atau gelap dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi, yaitu terjadinya pemanjangan yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, kecambah pucat dan lemah.
8.      Temperatur
Benih berkecambah biasanya pada temperatur dimana benih itu telah menyesuaikan dengan iklim di tempat benih tersebut dihasilkan
(Stefferud, 1961).
B.     PROSES PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh biji tersebut dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Kemudian biji mengalami perubahan yang dapat langsung diamati yaitu membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air). Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak.
Perubahan tersebut lama-kelamaan merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
C.    TIPE PERKECAMBAHAN
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal.
1.      Perkecambahan hipogeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kaprI
2.      Perkecambahan epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1998. pedoman Pembangunan Hutan  Tanaman Industri. Departemen Kehutanan Badan penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Anonim. 2008. http://www.perkembangan biji.com diakses pada tanggal 8 Maret 2010 pukul 06.00 WIB

Novijanto, N. 1996. Pengaruh Suhu Dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Kecambah Kacang Hijau. Agri Journal 3(2):30.

Stefferud, A. 1961. Seeds. The United States Government Printing Office. New York.

Sutopo, S. 1993. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar