sapaan

ASSALAMMUALLAIKUM

SELAMAT MENIKMATI

Jumat, 25 November 2011

KULTUR JARINGAN JARAK




A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mengalami ketergantungan terhadap minyak bumi. Menurut data Automotive Diesel Oil konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Seperti diketahui bahwa jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi makin lama semakin berkurang, diperkirakan dalam turun waktu 10 – 15 tahun ke depan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis. Dengan melonjaknya harga minyak bumi dunia, maka sudah saatnya kita harus mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan mengembangkan sumber energi alternatif antara lain yang berbahan baku campuran minyak jarak atau CPO (Crude Palm Oil) dengan solar atau isebut bio-fuel.
Pengembangan alternatif bahan bakar ini membuka peluang bukan hanya untuk industri tetapi juga untuk dikaitkan dengan upaya pengentasan kemiskinan. Selain itu tanaman ini diandalkan juga untuk dipadukan dengan konservasi tanah dan rehabilitasi hutan dan lahan. Salah satu tanaman yang diandalkan untuk pengembanganm bahan bakar alternatif adalah jarak pagar  (Jatropha curcas).
Jarak pagar adalah tanaman perdu yang tumbuh baik pada tanah yang tidak begitu subur, lahan kritis, marjinal dan beriklim panas. Biji tanama jarak pagar mengandung persentase minyak yang tinggi berkisar dari 20 – 3 % sehingga mulai dilirik sebagai sumber bahan bakar alternatif dimasa yang akan datang.  Minyaknya memenuhi syarat ideal sebagai sumber energi yang potensial dan prospektif serta ramah lingkungan, sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan penghasil BBM alternatif (biodiesel) pada lahan kritis.
Minyak dari tanaman jarak (Jatropha curcas L) sebagai bahan bio-diesel merupakan sumber minyak terbarukan (reneweble fuels) juga termasuk minyak yang tidak bisa dimakan sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia seperti pada minyak kelapa sawit, minyak jagung dll. Akan tetapi ada permasalahan yang dihadapi, yaitu belum adanya varietas unggul dan teknik budidaya yang memadai, dan jumlah ketersediaan bibit yang terbatas.
Biji tanaman jarak pagar mengandung persentase minyak yang tinggi berkisar dari 20 - 30 % sehingga mulai dilirik sebagai sumber bahan baker alternatif dimasa yang akan datang. Minyaknya memenuhi syarat ideal sebagai sumber energi yang potensial dan prospektif serta ramah lingkungan, sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan penghasil BBM alternative (biodiesel) pada lahan kritis.
2.      Tujuan
Memperbanyak tanaman jarak melalui pucuk secara kultur jaringan tanaman dalam rangka menciptakan tanaman yang bebas virus dan tahan terhadap hama penyakit, menghasilkan bibit yang seragam, serta menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat.
B.     PELAKSANAAN KULTUR JARINGAN TANAMAN
1.      Pemilihan Tanaman Induk
Sebelum melakukan kultur jaringan untuk suatu tanaman, kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah memilih tanaman induk yang hendak diperbanyak. Tanaman tersebut harus jelas jenis, species dan varietasnya, serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Setelah ditentukan tanaman induk yang merupakan sumber eksplan, kegiatan berikutnya adalah mempersiapkan dan mengkondisikan tanaman induk sedemikian rupa agar eksplan yang digunakan tumbuh baik pada waktu dikulturkan secara in vitro. Tanaman sumber eksplan sebaiknya dikondisikan dirumah kaca atau rumah plastik. Pemeliharaan yang diperlukan meliputi pemangkasan, pemupukan dan penyemprotan dengan pestisida (fungisida, bakterisida dan insektisida), sehingga tunas baru yang tumbuh menjadi lebih sehat dan bersih dari kontaminan.
2.      Pembuatan Media Kultur
a.       Pembuatan Larutan Stok
Larutan stok adalah larutan berisi satu atau lebih komponen media yang konsentrasinya lebih tinggi dari pada konsentrasi komponen tersebut dalam formulasi media yang akan dibuat. Larutan stok bisa dibuat dengan konsentrasi 10, 100, atau 1000 kali lebih pekat. Pembuatan larutan stok memudahkan dan membuat pekerjaan lebih cepat dalam pembuatan media dibanding dengan menimbang bahan satu persatu dan konsentrasi yang akan diambil menjadi sesuai dengan yang terdapat dalam formulasi media yang dikehendaki.
b.      Cara pembuatan larutan stok makro (50x konsentrasi)
1.      Persenyawaan NH4NO3 ditimbang 82,5 g.
2.      Bahan yang telah ditimbang dimasukan kedalam gelas piala bersi ukuran 1000 ml yang sudah diberi aquades kira-kira 700 ml da diaduk sampai merata.
3.      Kemudian larutan ditambah aquade sampai volume 1000 ml, dibe label dan ditutup dengan almunium foil, lalu disimpan dalam lemari es.
4.      Untuk membuat larutan stok makro yang lain pembuatanya sam seperti larutan stok makro NH4NO3.
5.      Untuk membuat 1 liter media MS, dibutuhklan 20 ml dari masing masing larutan stok makro.
c.       Cara pembuatan stok mikro :
1.      Menimbang 0,62g H3BO3, 2,23 g, MnSO4.4H2O,0,86 g, ZnSO4.7H2O, 0,083 g KI, 0,025 g, Na2MoO4.2H2O, 0,0025 g CuSO4.5H2O, 0,0025 g CoCL.6H2O dengan timbangan analitik.
2.      Bahan yang telah ditimbang dimasukan satu persatu kedalam gelas piala ukuran 1000 ml yang sudah diberi aquades kira-kira 700 ml dan diaduk sampai merata setiap kali memasukan bahan.
3.      Kemudian larutan ditambah aquades sampai volume 1000 ml, diberi label stok mikro dan ditutup dengan almunium foil, kemudian disimpan dalam lemari es.
4.      Untuk membuat 1 liter media MS hanya memerlukan 10 ml larutan stok mikro.
d.      Pembuatan larutan stok NaFeEDTA
Memiliki sedikit perbedaan cara pembuatannya, larutan ini dibuat 1 liter dengan kepekatan 100 ml konsentrasi, caranya sebagaI berikut:
1.      Menimbang senyawa Na2EDTA 3.73 g dan FeSO4.7H2O 2.78 g.
2.      Dalam pembuatanya kedua senyawa dipisahkan, untuk FeSO4.7H2O dilarutkan dalam 350 ml aquades dan Na2EDTA dilarutkan 350 ml aquades diatas magnetic stirer (pengaduk dan pemanas air) hingga larut, kemudian mencampurkan FeSO4.7H2O dan didinginkan hingga suhu kamar.)
3.      Bila suhu dingin ditambahkan aquades hingga volume mencapai 1 liter, ditutup dengan almunium foil secara keseluruhan, dan disimpan dalam lemari es.
e.       Pembuatan larutan stok vitamin
Sama seperti pembuatan larutan stok mikro. Yang berbeda hanya larutan stok vitamin dilarutkan dengan 100 ml aquades bukan 1000 ml aquades dan diperlukan 1 ml dalam membuat 1 liter media MS.
f.       Pembuatan larutan stok zat pengatur tumbuh
Dibuat dalam 100 ml dengan cara sebagai berikut :
1.      Menimbang jenis BAP masing-masing seberat 100 mg.
2.      Bahan yang telah ditimbang dilarutkan dengan pelarutnya, meneteskan pelarut kedalam pengatur pertumbuhan sampai larut dan  menambahkan aqudes hingga volume mencapai 100 ml, kemudian wadah ditutup dengan almunium foil dan disimpan dalam lemari es.
g.      Pembuatan Larutan Media Kultur
Media yang digunakan dalam kultur jarak yaitu :
Media modifikasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
A = MS0 + 0, 25 ppm + 0,5 ppm + 1 ppm BAP
B = MS0 + 0, 25 ppm + 0,5 ppm + 1 ppm KINETIN
h.      Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media
Alat yang digunakan adalah Gelas ukur, Timbangan Digital, Erlenmeyer, Magnetik, Stirer, Hot Plate, Teko plastik, Autoclafe, Corong kaca, Botol semprot, Labu Ukur, Tabung reaksi, Gelas beker, Pipet ukur, Piler, Botol kultur. Bahan yang digunakan adalah Stok Makro: NH4NO3, KNO3, MgSO4. 7H2O, KH2PO4,CaCl2 . 2 H2O  Stok Mikro;  FeEDTA, vitamin, Thiamine  HCL, Pyridoxin, Nicotinic Acid  , Myo inositol, Gula, Agar, pH, Aquades steril.
i.        Prosedur kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Untuk membuat media MS 1 liter  diperlukan 100 ml larutan makro dan 10 ml larutan mikro,
3.      Kemudian memasukan larutan stok makro dan mikro  kedalam gelas erlenmeyer berukuran 1000 ml,MSelanjutnya tambahkan larutan NaFeEDTA sebanyak 10 ml, vitamin 1 ml, sukrosa 30 g dan aquades sampai larutan seluruhnya mencapai 1 liter. Aduk larutan sampai larut dengan magnetic stirer,
4.      Memasukan Zat pengatur tumbuh BAP / KINETIN dengan konsentrasi yang telah ditentukan kedalam larutan media tersebut,
5.      Selanjutnya mengukur pH larutan tersebut 5.7, apabila kurang dari 5.7 tambahkan beberapa tetes KOH 1 N, apabila lebih dari 5.7 perlu ditambahkan HCL 1 N.
6.      Kemudian masukan agar swallow sebanyak 6.5 g. Setelah itu lakukan pemanasan diatas kompor gas sampai mendidih. Setelah medidih tuangkan kedalam botol kultur masing-masing 25 ml, kemudian tutup rapat.
7.      Memberi label dan lakukan sterilisasi diautoclave dengan suhu 120 oc dan tekanan 1.5 psi
8.      Simpan dalam ruang media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar